JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah, hari ini (25/1). Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di dalam negeri dinilai masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Senin (24/1), memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang 14.320-14.370 rupiah per dollar AS.

Dia menambahkan kenaikan kasus Covid-19 pada awal tahun ini berisiko mengancam kegiatan ekonomi pada 2022. Apabila kasus Omicron global kian meningkat dikhawatirkan dapat menganggu kinerja ekonomi di seluruh dunia sehingga dapat berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (24/1) sore, ditutup menguat jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Rupiah ditutup menguat tipis 1 poin dari akhir pekan lalu menjadi 14.335 rupiah per dollar AS.

"Investor saat ini terus bersiap untuk keputusan kebijakan terbaru The Federal Reserve," kata Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya, Rabu (24/2) waktu AS. The Fed diperkirakan memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diprediksi guna mengekang inflasi yang terus tinggi. Inflasi yang terus meningkat dikhawatirkan akan menjadi ancaman bagi ekonomi AS pada 2022 setelah mulai pulih dari dampak pandemi.

Dollar sendiri diperdagangkan relatif stabil di sesi Asia pada awal pekan ini jelang pertemuan kebijakan bank sentral AS.

Baca Juga: